Kamu Patjar Siapa ? Kalau Aku, “Patjar Buku”

December 3, 2019

Adalah Patjar Buku, nama sebutan yang ditujukan kepada pengunjung festival Patjar Merah. Sebuah festival literasi dan pameran buku yang sudah tercatat sebanyak tiga kali ini sepanjang tahun 2019 mengadakan festival kelilingnya. Bulan Maret lalu telah diadakan festival Patjar Merah di Yogyakarta serta bulan Agustus, kota Malang yang menjadi tuan rumahnya.

Kali ini, Patjar Merah berlokasi di kota Semarang tepatnya di Kota Lama. Kawasan barisan bangunan tua peninggalan kolonial Belanda, untuk gedung yang dipilih adalah gedung Soesman Kantoor. Sudah pasti kawasan ini instagramable yang sayang untuk dilewatkan begitu saja tanpa memotret setiap sudut dari Kota Lama ini.

Cukup 1,5 jam waktu tempuh perjalanan dari Salatiga, tidak ada alasan untuk tidak pergi ke acara Patjar Merah yang sedang diadakan di kota sebelah. Terlebih lagi Patjar Merah selalu sukses mengundang para Patjar Buku untuk saling “merunduk”. Merunduk karena sibuk membaca cover buku, sinopsis buku dan pasti harga buku yang tertera.

panitia Patjar Merah mengenakan apron berwarna merah

Berbicara harga, Patjar Buku menyediakan diskon hingga 80% untuk beberapa buku dari berbagai penerbit. Terdapat banyak buku dari berbagai kategori yang dipamerkan tersusun rapi lengkap dengan harga yang tertera. Mulai dari Novel, buku indie, sosial politik, agama, hingga buku anak tertera disana.  Paket buku pun juga tersedia disana dan perburuan saya kali ini mendapat delapan buku dengan satu “Paket Merah” yang berisikan empat buku.

Ciri khas yang diusung oleh panitia Patjar Buku adalah adanya talk show dengan mengundang pembicara dari kalangan penulis, fotografer, pendongeng, hingga penerbit buku. Untuk mengakses rundown acara festival literasi ini, kita bisa mengunduh aplikasi “Patjar Merah” di playstore. Tidak hanya rundown acara yang tersedia disana, Katalog buku, lokasi, denah pameran buku serta QR scan untuk memindai barcode yang terdapat digedung untuk berlomba mengumpulkan poin juga terdapat pada aplikasi Patjar Merah. Semenyenangkan ini membeli buku di Patjar Merah

Tanggal 1 Desember lalu, saya mengikuti talkshow tentang personal branding yang disampaikan oleh Alexander Thian. Ada kesimpulan menarik yang dapat saya ambil seusai mengikuti talk show personal branding yang diadakan di lorong antara dua gedung tua di depan Soesman Kantoor ini. “tidak perlulah kita berkarya demi untuk menginspirasi orang, kita berkarya, memang kita punya cerita” kurang lebih begitu yang disampaikan oleh pembicara. Kita tidak perlu susah-susah membentuk inspirasi kepada orang lain. Toh, itu adalah hal personal yang tidak bisa kita atur bagaimana orang lain mengatur paradigmanya.

Alexander Thian, sumber foto dari akun instagram @amrazing
Tags: , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *