Tetapi lembayung sangat sayang untuk dilewatkan, mega cahaya perlahan berpindah ‘tuk belahan kehidupan lain, pertanda segmen lanjutan kan tiba
Nadya Syahputri
Cerita dimulai pagi hari sekitar pukul 5 pagi pada bulan Juni 2019. Usai lakukan ekspedisi Atap Jawa Tengah satu panggilan mengajakku lari ke salah satu pulau impian, Karimun Jawa. Sebuah perjalanan menuju seberang pulau Jawa melalui kota ukir, Jepara dengan start point di Salatiga. Perjalanan menuju kota Jepara tidak perlu memakan waktu yang lama, fasilitas negara (read : Jalan tol) dapat digunakan untuk memangkas waktu.
Setiba di pelabuhan Jepara menuju Karimun Jawa, beberapa waktu menunggu, Kapal cepat untuk menyebrang pun siap menunggu penumpang untuk disebrangkan. Selama dua jam kami menyebrang dan sampailah di pulau Karimun Jawa
sekitar 2 – 2,5 jam berlalu didalam kapal penyeberangan, sampailah dipulau Karimun Jawa. Well, panas sekali pulau ini dan ya jelas daerah pesisir identik dengan panas. Destinasi Karimun Jawa sudah terkenal hingga mancanegara, keindahan pulau dan pemandangan bawah lautnya menyebabkan turis asing berdatangan untuk bertemu langsung dengan lanskap Karimun Jawa. Saya pun sangat terkesan dengan pemandangan Tosca saat menyeberangi antar pulau di Karimun Jawa boleh cek fotonya disini
Penginapan yang digunakan bukan sekelas bungalow atau ketika kita membuka jendela, langsung disuguhkan bentangan pantai tosca Pulau Karimun Jawa. Saya menginap di rumah warga yang mungkin sudah bekerja sama dengan pengelola pariwisata setempat untuk dapat ditempati. Banyak penginapan disana, masyarakat pun memiliki usaha penginapan untuk turis yang berkunjung. Yaa cukup membantu ! disamping itu suguhan seafood setiap hari memang memanjakan lidah kami yang notabene nya orang gunung identik dengan sayur mayur hijau.
Untuk menuju satu katakanlah “wahana” snorkling, diving atau wahana pantai lain, kita diharuskan menyeberang dari pulau satu ke pulau lain. Jadi sekitar 7 atau 9 pulau yang terdapat disana dengan tawaran “wahana” yang berbeda. Saya pun tidak ingat nama-nama pulau yang sudah dikunjungi, yang pasti semua menyuguhkan masing-masing keindahan.
Siap menyeberang
Menggunakan perahu salah satu warga yang sudah disewa untuk siap menuju pulau-pulau indah seberang Karimun Jawa. sempat berbincang dengan pemilik perahu motor bahwa Karimun Jawa dan sekitarnya ini sudah berubah drastis dan kotor. Sampah plastik dimana-mana dan mulai banyak pembangunan oleh investor asing. Karimun Jawa mulai dilirik oleh turis maupun investor asing sekitar awal tahun 2000.
Snorkeling adalah sebuah keharusan saat membaca lembar-lembar Pulau Karimun Jawa dan sekitarnya. Mengenakan pelampung dan siap membaca peradaban bawah permukaan dengan air yang tenang. Bisa dibayangkan ikan-ikan indah nan cantik saling menyapa pengunjung dilaut ini.
Menuju salah satu pantai seusai snorkeling dengan menggunakan kapal di pulau yang lain sampai matahari perlahan mulai tampakkan jingganya. Pertanda senja hampir menyapa. Turut menikmati perjalanan ini, tanpa melewatkan senja yang indah. Lambaian nyiur serta banyak turis yang abadikan moment senja adalah gambaran suasana pantai saat itu. Perlahan mega cahaya mulai sembunyi dibalik horizontal pantai serta cercah lembayung turut ikuti sang mega cahaya.