oleh : Nadya R Syahputri
Ku bersandar dibawah pohon akasia
Banyak cabang lebat daun, Mempesona
Duduk diantara ilalang berpandang ketenangan danau
Pantulan lazuardi terpapar nyata, bak langit jadi dua
Air berceritera, jelas kupandang sosok tokoh yang tlah usang
Berlaga bersamaku di cermin itu.
Kuambil batu, dengan penuh emosi ku buang tepat dikepalanya
Bodoh ! ku ucap !
Semakin jelas cermin memutar laga
Semakin kubuang pandangan mata
Nampak skenario semakin jelas tak kunjung tamat
Kupilih pejamkan mata.
Tanpa kudengar jelas jejak kaki, seorang pemuda menepuk bahuku
Tiada kejut kurasa, hanya pemuda biasa
Tak kutahu dia mengikutiku sedari tadi
Bahkan kutak ingin tahu.
Kembali kupandang cermin alam didepan mata
Kali ini dia berusaha mengambil perhatianku bahkan emosiku.
Dengan ribuan kata dia antarkan rekaman yang sudah lama sengaja ku buang
Berdebu, kering tak berfungsi
Berusaha dia kembalikan pita seperti sediakala.
Buang saja ! aku tak peduli, Apa maumu ?
Kubawa pita panjang, tuk cerita kita
image source from here