Solo-Traveling ? RedDoorz-in dah!

May 18, 2019

Sebuah flyer agenda pendidikan lingkungan hidup dari salah satu komunitas di Surabaya yang mengundangku untuk melirik kearah ransel dan membuat sebuah rencana bersama ransel tercinta. Yup ! Solo-traveling Why not ? mereka yang mungkin masih banyak berpikir untuk solo-traveling antara yakin dan ga yakin. Tidak perlu banyak pertimbangan, namun perencanaan juga penting. (Seorang dosen pernah mengatakan bahwa perencanaan merupakan setengah dari kesuksesan) namun yang tidak kalah penting adalah action.

Perjalanan dimulai dari kota Salatiga. Sebuah kota kecil terletak diantara kota Semarang dan Solo yang hanya memiliki luas sekitar 56,781 km2 (sumber: wikipedia). perjalanan dari kota Salatiga menuju kota Solo dengan menggunakan bus untuk sampai ke Stasiun Purwosari (Ya, di Salatiga tidak ada Stasiun Kereta Api). Sekitar pukul 20:26 WIB kereta Gaya Baru Malam Selatan menuju Stasiun Gubeng Surabaya dengan jam tiba 01:35 WIB.

Perjalanan dimulai. Stasiun Purwosari Solo

Kereta ekonomi yang kunaiki bersama penumpang lain lumayan cukup padat saat berhenti di Strasiun Purwosari Solo. terutama pada gerbong 1. Sembari berjalan dan membawa tiket sambil menoleh ke kiri untuk mencari nomor tempat duduk yang tertera pada tiket. Dan … tempat dudukku dipakai ibu-ibu yang sedang tertidur pulas. Oke mencoba bersabar dan seseorang harus merelakan tempat duduknya untukku. Baik, terimakasih atas bantuannya.

Sedikit evaluasi untuk P.T KAI agar bisa melakukan pengecekan tiket dan penumpang apakah sesuai tempat duduk dengan nomor tempat duduk yang tertera pada tiket.

Perjalanan yang cukup panjang malam itu untuk sampai ke Stasiun Gubeng. Tidak ada yang bisa untuk dinikmati meskipun dekat dengan jendela. Ya, sebuah awal yang menyenangkan ketika memutuskan solo traveling.

Kurang lebih sekitar 15 menit kereta mengalami keterlambatan untuk sampai di Stasiun Gubeng. Terdapat dua pintu pada stasiun Gubeng, pintu baru dan pintu lama. Aku berjalan ke arah pintu lama untuk pergi ke Indomart dan membayar penginapan disana.

Stasiun Gubeng, Surabaya. Pintu Baru

Sadar dengan jadwal kedatangan di Stasiun Gubeng, tidak mungkin meminta panitia untuk menjemput di Stasiun. Memilih untuk tidur dipenginapan adalah pilihan yang terbaik. Saat masih merencanakan perjalanan sembari mencocokkan dengan jam kesibukan sampai memilih tiket keberangkatan akan berdampak dimana tempat kita menginap. Aplikasi RedDoorz sangat membantu perjalananku ke Surabaya kemarin. Setelah search mencari lokasi penginapan terdekat dengan stasiun. Sekitar jam 2.15 berjalan menuju penginapan yang sudah dibayarkan. Tak butuh waktu lama, sampailah didepan penginapan. Cukup memperlihatkan struk pembayaran dari Indomart dan uang jaminan 50.000 rupiah dapatlah kunci kamar yang terletak dilantai 2.

Riwayat booking di RedDoorz

Well, masuk kamar seharga 99.000 rupiah untuk per malamnya, cukup membuat ku terkesan. Kamar yang tidak terlalu luas namun juga tidak sempit, lengkap dengan fasilitasnya, bed, kamar mandi dalam (dengan shower air panas dan dingin), lemari, meja rias, meja kecil kanan kiri bed, LED TV, AC dan toiletries kit plus air minum. (Lupa mau foto huhuu) Penginapan ini berlokasi di Jalan Ahmad Jaiz, Genteng Surabaya 2 Benar-benar membantu aplikasi dengan lambang 3 pintu warna merah ini. Terimakasih RedDoorz

Seusai bersih badan akhirnya badan ini mendapat haknya untuk istirahat sebentar hingga waktu subuh dan siap untuk jelajah singkat selanjutnya di Surabaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *