Rek, ayo rek mlaku-mlaku ning Tunjungan …

Masih disekitaran kota Pahlawan yang mempunyai banyak taman didalamnya. Surabaya turut menjadi salah satu daftar kota bersejarah bagi bangsa Indonesia. That’s why, banyak orang yang datang berkunjung ke Surabaya dengan tujuan wisata sejarah. Saya pun begitu, meski sebenarnya perjalanan kali ini bukan khusus wisata sejarah di Surabaya melainkan karena memang ada kegiatan. Saya mencoba memanfaatkan waktu yang ada untuk sekedar menikmati bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Belanda untuk sekedar dipotret. Saya suka memotret bangunan-bangunan bersejarah terutama peninggalan Belanda.

Setelah selesai dari istirahat yang cukup singkat dan bersiap diri untuk mencari sarapan. Saya mencoba berjalan kaki dari titik penginapan menuju ke jalan raya. Ternyata terdapat Taman Buah Undaan didepan jalan. (Baca juga Taman Buah Undaan) Saya mencoba mengunjunginya seorang diri. Tata kota Surabaya yang dilengkapi taman-taman di sekitaran kota turut menyumbang oksigen ditengah polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Saya menyukai tata kota Surabaya meski masih bingung dengan alur jalan yang serba satu arah (karena belum terbiasa saya, hehe).

Setelah sudah terasa lapar dan ingat tujuan awal untuk mencari sarapan, saya beranjak pergi dari taman. Saya menemukan warung makan disekitar gang Rumah Sakit. saya begitu menikmati Solo-Traveling kali ini, cukup bebas saya menentukan waktu dan hal yang akan saya lakukan.

Selesai makan, saya membuka aplikasi Gojek untuk memesan Go-Ride dan dan menuju ke daerah Kota Tua, Tunjungan. Telah saya ketahui sebelumnya, banyak bangunan peninggalan Belanda yang kini alih fungsi sebagai toko, hotel ataupun kantor namun keaslian dari bentuk bangunannya masih terjaga. Saya berjalan di trotoar sambil memotret bangunan-bangunan yang berbaris di sekitar Tunjungan.

Karena keterbatasan waktu, tidak semua bangunan saya potret dan masih banyak lagi bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang terdapat di Surabaya, ini hanya sebagian kecil saja.