oleh : Nadya R Syahputri
Belantara dipelupuk mata siap menyambut
Segala misteri yang terpapar didalam sana
Saling ber-asa harap tak sirna
Menapak langkah, Saling memapah, tak ada kata selain suka
Butaku bahagia, butaku suka,
Buta terindah
Meranti, Jati, Mahoni, nampak iri
Semak paku cemburu
Tak sedikit lumut merangkai cerita setelah jejak kami
Semakin jauh beranjak, aku letih
semakin tertatih kumenapak, kau semakin jauh beranjak
Rintih lelah raga memagar, kau sudah tiada kudengar
sesekali burung datang kabarkan suaramu
burung terlalu tinggi kugapai
Lantas untuk siapa aku bertahan ?
Tanpa kompas kuterjaga
Belantara begitu rapat, tak kulihat surya secercahpun
Butaku kini sendu, tanpa lentera menuntun langkah
Bertahan tuk sekian kali, kompasku datang !
Asaku tumbuh menjulang, diikuti biji mendarat ke bumi
Biji cipta gundah, Biji cipta darah !
Rapuh, deras air mata mengalir
Kompasku menggerus suka, digantinya luka.
Aku buta …
image source from hereTags: alam, benci, kompas, puisi, rindu